Awalnya saya bercerita
tentang kisah hidup ini, bukan untuk mendapatkan kepopuleran. Saya hanya ingin
memberikan motivasi dan kekuatan, bahwa hidup bukan hanya milik orang orang
yang memiliki semuanya dengan utuh. Saya hanya ingin tahu bahwa ada orang yang senasib,
bahwa semuanya bisa dilewati ini bersama sama melalui kuasa Tuhan. Cerita ini bukan fiksi, dan nama serta tempat saya semua samarkan.
Namanya
YAMAMURA, umurnya sekarang 19 tahun. Ia memiliki kehidupan yang amat kompleks
dan bisa dibilang seperti ‘Neraka’. Hal itu dimulai, ketika YAMAMURA lahir
kedunia ini. Pernikahan ayah dan ibunya, awalnya ditentang dari pihak kelurga
ayah maupun ibunya, dikarenakan perbedaan status (kekayaan). Untuk mendapatkan
persetujuan, akhirnya ibu dan ayahnya kabur dari rumah ke Tokyo. Setelah kejadian
itu ayah dan ibunya disetujui untuk menikah.
Dalam
kehidupan pernikahan, ayahnya sama sekali tidak begitu membahagiakan ibunya.
Bahkan ayahnya meninggalkan ibunya untuk menuntut ilmu di Australia, padahal
saat itu ibunya dalam keadaan mengandung YAMAMURA. Hingga ia lahir kedunia ini,
ayahnya tidak mendampingi ibunya karena beliau masih diluar negeri. YAMAMURA
tidak mendapatkan kesempatan untuk di adzankan oleh ayah kandungnya sendiri.
Akhirnya
ibunya merasa lelah, dan memutuskan untuk bercerai. Bukan perkara spele yang
membuat ibu YAMAMURA tetap kekeh ingin bercerai, tapi ada hal lain yakni Ayahnya
tak pernah menjadi suami dan ayah yang bertanggung jawab. Ayahnya dalam
menafkahi keluarganya, hanya dapat meminta uang kepada ibunya sendiri dan tidak
bekerja sama sekali. Padahal pada kenyataannya, ayah YAMAMURA ini terkenal
sebagai anak yang pintar. Namun karena beliau anak orang kaya dan anak yang
paling disayang, membuat ayahnya menjadi tidak mandiri.
Umur
YAMAMURA menginjak usia 2 tahun, dan ibunya tetap mantap untuk berpisah.
Akhirnya ibunya meninggalkan rumah ayahnya dan kembali ke rumah orang tuanya
tanpa membawa YAMAMURA. Tetapi, akhirnya nenek YAMAMURA dari pihak ibu
menjemput dirinya, dan mengatakan membawa YAMAMURA sebentar saja dan akan
mengantarkannya pulang secepatnya. Tapi hingga usia YAMAMURA menginjak usia 19
tahun, YAMAMURA tidak diantarkan pulang kembali kerumah ayahnya, dan YAMAMURA
tetap tinggal bersama ibu dan neneknya.
Kisah ini masih
berlanjut dan kehidupan YAMAMURA semakin banyak kepedihan dan kesengsaraan.
NEXT à Bagian 2.