Selasa, 09 Agustus 2016

Setelah YAMAMURA di ambil oleh nenek nya, ibunya memutuskan untuk menitipkan YAMAMURA pada neneknya. Hal itu mengapa terjadi, karena ibu YAMAMURA memutuskan untuk menjadi single parent dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari YAMAMURA.
            YAMAMURA benar-benar tidak mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, ayah kandungnya sudah tidak peduli dan bahkan tidak memberikan nafkah sama sekali. Kemudian ibunya harus bekerja jauh sekali di Kyoto. Hidupnya di waktu kecil hanya di dampingi oleh nenek dan sepupunya yang bernasib sama, ia bernama YASUTAKA. Sejak kecil, YAMAMURA dan YASUTAKA sangat dekat, seperti adik dan kakak. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama. YASUTAKA selalu berusaha melindungi YAMAMURA, karena umurnya yang lebih tua yakni 4 tahun. YAMAMURA sangat menyayangi YASUTAKA, karena kehidupan YASUTAKA lebih menyakitkan dibanding dirinya.
            Masa-masa kecil YAMAMURA, tidak begitu membahagiakan seperti anak-anak pada umumnya. Ia dikenal sebagai anak pendiam yang tidak banyak bicara dan kurang percaya diri. Ia lebih banyak mengurung diri di dalam rumah, sehingga membuat YASUTAKA geram dan mencoba untuk terus mengajaknya main diluar bersama anak – anak desa lainnya. Walaupun YASUTAKA memiliki kehidupan yang amat perih, namun ia selalu riang dan tidak pernah mengeluh. Itulah yang membuat YAMAMURA kagum kepadanya.
***
            Pada suatu malam, ketika nenek menggendong YAMAMURA untuk membuatkan susu untuknya. Nenek melihat ada seekor ular datang menghampiri, berniat untuk menyakiti nenek dan YAMAMURA. Kedatangan ular itu sangatlah wajar, ketika itu kehidupan nenek, YAMAMURA dan YASUTAKA sangatlah miskin sehingga rumahnya sangat sederhana dan banyak lubang dimana-mana, yang memungkinkan berbagai macam hewan bisa datang kapan saja. Apalagi rumah tersebut, dekat sekali dengan hutan.
            Dengan sigap, nenek akhirnya mengambil sebatang kayu yang ada di sudut dinding dapur. Memukul-mukul ular dan berusaha mengusirnya. Tidak lama, ular tersebut pun pergi dengan meninggalkan banyak bercak darah dilantai. Hingga membuat YAMAMURA menangis dan menjerit ketakutan. Dan sejak saat itu lah, YAMAMURA sangat trauma terhadap ular.
            Kisah ini masih berlanjut dan kehidupan YAMAMURA semakin banyak kepedihan dan kesengsaraan. NEXT à Bagian 3.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © TULISAN KU. Design by WPThemes Expert

Blogger Themes By Buy My Themes.